Senin, 20 Februari 2012

sejarah

Sejarah Macbeth Footwear Company & Contoh Product




Founder dari Macbeth Clothing Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih konsen ke olahraga/ atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini.
Pada awalnya Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen. Nampaknya tidak juah berbeda dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di seputar pantai di San Diego, California, selain memasarkan lewat cara net market melalui situs loserkids.com dan myspace dengan tagline, “Our online store is better than your online store.
Macbeth meraih pasar anak muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus.
Salah satu contoh sinergi dengan musik, mungkin kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth
mungkin kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA (People For The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan pada binatang.
Macbeth berawal memasarkan produk lewat internet saja. Mereka tak memiliki tempat untuk mengedarkan produknya dengan hanya diawali beredar di seputaran pantai di San Diego, California. Namun kini Macbeth telah meraih pangsa pasar anak muda yang sebegitu besarnya.
Contoh-contoh produk MACBETH :
1. Macbeth Elliot Premium
2.Macbeth Brighton (yg kebetulan saya punya)
3.Macbeth Winston
4. Macbeth Eliot (Ini Macbeth yg harganya cukup bersahabat :D)
5.Macbeth Matthew

6.Macbeth Schubert (High Model)

7. Macbeth Manchester

8.Macbeth Wallister
9.Macbeth Hensley


10. Macbeth Kent (Keluaran Summer 2011)

Tidak hanya sepatu, Macbeth juga memproduksi Apparel dan Accesories seperti T-shirt, Polo shirt, Hoodie,Hat, Wristband/bracelet,berikut gambar-gambarnya :
1.T-Shirt

2.Polo Shirt
3.Hoodie

4. Hat

5.Wristband / Bracelet



Dan produk macbeth di Indonesia yg dijual secara online ada di :
http://www.loserkids.co.id/   

disitu tidak hanya produk macbeth yg dijual,ada juga OBEY,FAMOUS,BAND MERCH,VESTAL, SKULL CANDY, dll.
Nah,segini dulu penjelasan tentang macbeth,see you in next posting

Sabtu, 18 Februari 2012

Pada tanggal 16 Maret, 1966 di 704 E. Broadway, di Anaheim, California, Paul Van Doren dan tiga mitra membuka toko pertama mereka. Van Doren Rubber Company adalah unik karena sepatu diproduksi dan dijual secara langsung kepada masyarakat. Pada pagi pertama, 12 pelanggan membeli sepatu Vans dek, yang sekarang dikenal sebagai Authentic. Sepatu yang dibuat hari itu siap untuk pick-up di sore hari.


Sepatu ini keluar segera setelah Caballero melihat tanda tangan pertama dan tanda tangan sepatu skate pertama kali dirilis di Amerika, Cab, sedang dipotong setengah ke atas pertengahan oleh skaters jalanan. Dia memutuskan untuk mencobanya untuk dirinya sendiri, dan dalam beberapa bulan, ia pergi ke Vans ke lapangan ide untuk versi pertengahan atas sepatunya. Hal ini menyebabkan lahirnya gaya, Vans 33 atau Half Cab.
Authentic adalah klasik asli renda-up sepatu skate ini menampilkan tanda tangan vans wafel konstruksi bawah. Sepatu ini telah tetap setia pada akar dan belum berubah sejak tahun 1966 asal-usulnya. Sekarang telah menjadi klasik untuk kesempatan kasual. Kanvas bagian atasnya dalam banyak warna dan gaya dengan telapak divulkanisir asli.Sepatu ini memang nggak keliatan seperti sepatu skate , tapi sepatu ini sangat banyak dipakai oleh anak muda jaman sekarang untuk jalan ke mall kalo nggak percaya pergi aja sana ke PIM liatin sepatunya
Sepatu skate ini kembali menciptakan Vans klasik terlihat dengan bahan baru dan gaya. TNTs van ringan, nyaman, dan skateable. Mereka bukan sepatu skate teknologi paling tinggi di pasar, tapi bukan itu tujuan mereka – mereka memberikan uang muka kecil bagi seorang yang sudah mapan, sepatu skateboard terbukti.
Vans boot Chukka datang dengan Suede atas untuk memakai tahan lama lama.Fleksibel tunggal untuk berjalan mudah. Sempurna untuk bersantai-kenyamanan di sekitar. Sepatu Vans yang ini emang jarang kelihatan , namanya Vans chukka boots . tapi sepatu model kaya gini lumayan juga kalo di pakai buat jalan.
OUR PROFILE
NAME : ROCKMEN INSIDE

ESTABLISED SINCE: 1999
COMPANY NAME: CV. INDONESIANA KREASI
ADDRESS:
- OFFICE: JLN.Ters.Jakarta Komp. Sulaksana Makmur No.36 / Bandung / Indonesia

- Rockmen House #1: JLN. TRUNOJOYO NO. 25, BANDUNG.
- Rockmen Stage #2: JLN. JAWA NO. 33, SURABAYA.
- Rockmen Stage #3: JLN.Boulevard Ruko Jasper II No.10 , Makassar
- Rockmen Stage #4: JLN.Cendrawasih No. Yogyakarta

TELEPHONE:
- OFFICE: 022- 7212167

- STORE: 022-4265214

- SMS: 081809547488
OUR PROFILE
NAME : ROCKMEN INSIDE

ESTABLISED SINCE: 1999
COMPANY NAME: CV. INDONESIANA KREASI
ADDRESS:
- OFFICE: JLN.Ters.Jakarta Komp. Sulaksana Makmur No.36 / Bandung / Indonesia

- Rockmen House #1: JLN. TRUNOJOYO NO. 25, BANDUNG.
- Rockmen Stage #2: JLN. JAWA NO. 33, SURABAYA.
- Rockmen Stage #3: JLN.Boulevard Ruko Jasper II No.10 , Makassar
- Rockmen Stage #4: JLN.Cendrawasih No. Yogyakarta

TELEPHONE:
- OFFICE: 022- 7212167

- STORE: 022-4265214

 - SMS: 081809547488

Sejarah Macbeth

Macbeth Footwear (sebelumnya dikenal sebagai “Macbeth Atletik”) adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Tom DeLonge dan Mark Hoppus dari Blink-182. Mereka mendirikan perusahaan pada tahun 2002-2003.


Perusahaan menjual terutama alas kaki, tetapi juga menjual t-shirt, kaus, dan kacamata hitam (di antara aksesori lainnya). Macbeth adalah sebuah perusahaan kebanyakan vegan dan yang banyak dipengaruhi oleh musik dan seni kreatif lainnya. Hal ini memiliki dua logo, satu tanda tangan Macbeth Pennant serta Griffin (singa dengan sayap). Macbeths online sumber utama adalah Loserkids.com, yang juga didirikan oleh Tom DeLonge dan Mark Hoppus. Mereka juga sebelumnya didirikan Atticus Busana.
1. TOM DELONGE

2. MARK HOPPUS



Pada tahun 2000, industri action sports melihat ledakan pertumbuhan pemasaran musik. Penempatan produk menjadi kunci branding gaya hidup California sebagaimana band-band pop-punk remaja dari negara bagian San Diego hingga Orange menjadi nomor satu pada chart-chart Billboard. Band-band California ini mewakili seluruh kultur anak muda yang didasari oleh musik dan action sports di West Coast, secepatnya menjadi tampilan dari liputan-liputan publikasi utama media dan titik fokus dari televisi musik global sebagaimana mereka terlihat di atas panggung di seluruh penjuru dunia.
Di tahun 2002, band dengan penjualan platinum Blink-182 telah melihat saham dari corporate yang mensponsori action sports. Perusahaan-perusahaan yang mendistribusikan topi, tshirt, sepatu dan gitar-gitar semuanya berada pada daftar merek yang penjualannya diuntungkan dari ekspose luar biasa para pemusik terhadap kawula muda. Tom DeLonge, penyanyi sekaligus gitaris Blink-182 dan teman sebandnya menjadi frustasi tidak hanya dengan eksploitasi jangkauan media mereka tapi juga kurangnya pemahaman dari team design yang menciptakan produk-produk kolaborasi mereka.

Band Rock yang tumbuh dari garasi suburban California dan merepresentasikan seluruh kultur yang lebih dibutuhkan oleh pemuda dewasa. Mereka telah menjelajahi globe dalam tour, menghadiri acara-acara musik & fashion terbesar di dunia. Mereka membutuhkan produk-produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka dan dapat dipakai baik saat di atas panggung maupun tidak. Mereka perlu untuk terlihat baik, merasa baik dan menjadi cukup bertahan untuk siang dan malam-malam yang panjang di jalanan maupun di studio.

Keputusasaan mencapai puncaknya ketika sponsor footwear mereka tampak tidak memahami bahwa sepatu skate yang gemuk & berat bukanlah apa yang mereka cari. Popularitas pasar skateboard menimbulkan kebutuhan akan sepatu lembut yang cukup tebal untuk mempertahankan efek grinding pada saat melakukan trik di atas skateboard. Tetapi DeLonge, yang telah tumbuh dengan ber-skateboard di jalanan San Diego, tempat kelahiran skateboarding, menginginkan sebuah sepatu yang bersih, klasik dan modern dengan siluet yang lebih kecil sehingga dia dapat merasakan efek pedal pada saat berada di panggung, cara yang sama seorang skateboarder harus mampu merasakan board mereka pada saat menyempurnakan trik-trik. Jadi, pada saat itu di tahun 2002 dimana DeLonge bergabung dengan Jon Humphrey, seorang promotor konser berpengalaman dan pemain action sports yang membantu membangun merek skateboard terkenal Adio, menciptakan Macbeth Footwear.

Dinamai sesuai salah satu dari potongan literatur tergelap Shakespeare, Macbeth adalah untuk mengisi kekosongan akan kemajuan fashion footwear yang mencerminkan prilaku dan kultur musik rock sebaik gaya hidup aktif Southern California. Sejak San Diego dikenal dengan keindahan rock-n-roll dan emosionalnya, pembawaan yang santai, itu adalah tempat yang sempurna untuk menyatukan sepatu-sepatu yang mengkombinasikan provokatif dan terkadang gaya gelap dari musik rock dengan cara hidup California yang berkepribadian ramah. DeLonge juga menyukai pesan literatur yang ditegaskan dalam kisah Macbeth, berpikir bahwa hal ini seharusnya mengingatkan kita untuk tidak pernah menjadi terlalu serakah karena hal itu akan selalu menjadi kejatuhan kita sendiri.
Merek Macbeth direpresentasikan oleh “The Notch,” sebuah bentuk bendera panjang. Ini adalah bentuk blok siluet dengan dua titik yang dapat dilihat pada kebanyakan gaya footwear dan diciptakan untuk meniru sebuah bendera yang terbang di udara yang dapat anda lihat ketika memegang sepatu tertentu secara vertikal.

Garis aktual pertama sneaker adalah usaha kolaborasi dari lebih 30 band yang melakukan tour melalui Southern California. Dari punk yang layak dihargai dan kemunculan emo hingga autentik hardcore, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk memasukkan rekomendasi mereka. Adalah berasal dari grup inti para pencetus bahwa kehormatan besar dan kekaguman Macbeth untuk kesadaran akan hewan gaya hidup vegetarian berasal. Sepatu pertama Macbeth, The Eliot, benar-benar sesuai dengan vegetarian, hanya menggunakan material-material yang 100 % bebas dari bi-product hewan. Saat ini Macbeth memperluas idealisme itu dengan hanya menggunakan serat-serat sayuran, kulit sintetis dan lem berbahan dasar air pada produk-produk vegetariannya, yang mewakili persentasi lebih lengkap dari keseluruhan produk.

VEGAN STORY

Sebagai tambahan produk-produk Macbeth yang terinspirasi oleh musik, kami juga dikenal untuk support kami terhadap komunitas vegan. Sebuah filosofi yang muncul dari para vegetarian di Britania sekitar 1944, bahwa paham vegan memiliki hubungan dekat dengan subkultur hardcore rock yang meluas di negara bagian San Diego dan Orange pada pertengahan 90-an. Banyak band-band pada saat itu menjadi pengacara yang tegas terhadap paham yang benar-benar tajam, dimana sering kali melibatkan eliminasi terhadap penggunaan atau pengkonsumsian segala jenis produk hewan. Dengan permintaan yang sangat banyak akan sneaker-sneaker modern yang terbuat hanya dari material vegan, sepatu pertama Macbeth, TheEliot, secara alami berkembang menjadi design vegan. Di tahun 2007, Macbeth memenangkan “Best Vegan Skate Shoe” dari Peta2.

STUDIO PROJECTS

Seri Macbeth Studio Project adalah program footwear regular kami yang dibuat oleh kolaborasi artis-artis dalam Macbeth Family. Kami bekerja dekat dengan tiap artis untuk mendesain produk-produk yang mencerminkan personality individu dan kreativitas mereka.
Tujuan dari seri Studio Project adalah memberikan orang-orang yang menginspirasi gaya hidup Macbeth, sebuah bentuk ekspresi baru. Kami fokus pada penggunaan material-material unik, warna dan berbagai karya seni untuk membantu mengekspresikan visi tiap artis pada siluet klasik Macbeth.


Material:
Vegetable Fiber (Canvas, Twill & Denim).
Synthetic Full Grain dan Nubuck Leathers : Sintetis ini secara luas digunakan karena ketahanannya, mudah dirawat, dapat digunakan pada berbagai hal dan dapat mengalirkan udara. Karakteristik Kulit Sintetis Full Grain secara fisik lebih bersinar sedangkan Nubuck lebih terlihat lembut dan licin
Ballistic Mesh : Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.
Water Based Synthetic Glue: Tidak seperti perekat lainnya, lem kami 100 % bebas dari produk-produk hewan.
Rubber Outsoles

beberapa gambaran studio project....

Macbeth Wallister(Frankie iero)

macbeth schubert and tee's(David kennedy)


Macbeth Hensley(Matt Hensley)

LoserKids Bali adalah cabang pusat Macbeth di Indonesia....